Pandemi Covid-19 menuntut seluruh guru Indonesia agar tetap kreatif dalam mengajar. Peran guru diibaratkan sebagai pena adalah hal terpenting dari komponen sebuah pendidikan. Kertas polos diibaratkan seperti peserta didik yang belum mengetahui apa-apa dan tinta sebagai materi yang diajarkan. Jika pena menuliskan hal baik, tentu akan berdampak pada tulisan yang baik. Sebaliknya, jika pena menuliskan hal buruk maka terciptalah kertas dengan tulisan yang buruk pula.
Beranjak dari filosofi tinta dan kertas di atas, pemerintah Indonesia, melalui Kemendikbud berupaya memfasilitasi para guru dengan meluncurkan program Guru Belajar dan Berbagi seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
Sebagai wujud apresiasi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan, memberikan piagam penghargaan kepada Sekolah SMP Cinta Budaya/Chong Wen yang mengikutsertakan guru-guru dalam program pengimbasan Guru Belajar dan Berbagi seri AKM.